Hampir 4 tahun sudah kisah ini
terjadi, cerita tentang kenanganku bersama sahabat-sahabat masa SMP dan juga
kisah cintaku bersama seorang sahabatku yang kini masih aku cintai walau entah
disana dia memikirkanku atau tidak.
Kisah ini berawal ketika hari-hari
pertamaku di sekolah yang baru SMP 2 . Seperti biasa sekolah baru pasti ada
teman baru dan suasana yang baru pula dan kita harus bisa menyesuaikan. Namun
jujur saja sebagai anak desa aku hanya memeliki sedikit teman disana dan akupun
sedikit sulit menyesuaikan diri dengan teman-temanku. Saat MOS kami dipersilahkan
mengenalkan nama kita masing-masing termasuk aku, tapi entah mengapa aku tidak
begitu hafal dengan teman-teman yang lain maklumlah aku tidak mahir dalam hal
menghafal. Aku hanya hafal teman yang duduk di depanku dan belakangku. Setelah
mereka mengenalkan profil mereka aku baru tahu nama mereka adalah Dika dan
Krisna mereka teman-teman yang baik menurutku yah walaupun kadang-kadang mereka
nyebelin banget.
Kebetulan
hari itu adalah hari kamis dan hari ini ada pelajaran olahraga salah satu
pelajaran yang aku sukai. Seperti biasa kami mendengarkan perintah guru kami
dan tugas dari guru kami hari ini adalah lari sejauh 2 km. Dalam hatiku aku
sedikit keberatan sih sama perintah guruku, eh tapi belum sampai bilang sama
guruku Krisna udah bisik-bisik “Nah kebetulan ka ayo kita balapan aja gimana
berani gak???” akupun menjawab “gilak pasti aku yang menanglah…haha!!”
tiba-tiba Dika nyambung “udah-udah jangan pada rebut yang menang pasti aku”.
Kami pun memulai bersama-sama, namun ditengah jangan ketika aku tengah asik
lari tiba-tiba ada yang memanggil aku “Raka tunggu aku sebentar,bareng aja
larinya” akupun menoleh kebalakang, ada teman cewek satu kelasku yah lumayan cantik
sih, akupun memutuskan untuk menunggunya walaupun aku tak tau siapa namanya.
Kami pun berlari bersama sampai sekolahan, sebenarnya aku masih penasarn sih
sama dia akupun berusaha Tanya sam Dika “ dik kamu tau gak siapa cewek yang
lari bareng aku tadi??” walaupun sedikt ragu dia tetap menjawab “aku kurang tau
ka tapi kayaknya namanya Laras deh. Hayo kenapa nanya-nanya suka ya??” sembari
tersenyum kecil aku menjawab “hahaha apa sih enggak yo cuma pengen..”
Sudah
hampir tiga bulan kami bersama aku,Dika,Krisna,dan Laras kebersamaan kami sudah
hampir seperti saudara. Mulai saat itulah kami mulai bersahabat, saling
melengkapi satu sama, menjadikan perbedaan diantara kita adalah sebuah
keindahan dalam persahabatan kami. Suatu hari kami sedang berkupul dikantin
sekolah kami tiba-tiba Laras bilang sama aku,Dika,Krisna “eh teman-teman gimana
kalua kita buat janji aja??” aku pun menjawab “ heh emang janji apa, aneh-aneh
aja kamu ras” ternyata Laras bilang “gimana kalua kita janji gak boleh suka
apalagi pacaran dengan teman satu kelas kita” aku, dika,krisna hanya termenung
yah walaupun kami akhirnya setuju dengan janji tersebut. Hari-hari kami lalui
bersama sampai akhirnya pertengahan 2010 aku mulai suka dengan sahabatku
sendiri yang tidak lain Laras. Aku bingung dengan perasaanku sendiri kenapa ku
bisa suka sama dia aku gak tau harus gimana. Aku kini bimbang masih menepati
janjiku sama dia atau mengikari janji itu dan memilih bersama Laras. Selama itu
aku hanya mampu menahan persaanku karna aku takut jika aku mengungkapan
perasaanku aku akan kehilangan sahabat-sahabatku yang telah kuanggap sebagai
sahabatku sendiri. Setiap kali aku melihatnya aku semakin suka saja. Akhirnya
tepat 3 Januari tahun lalu akhirnya aku memberanikan diri mengungkapkan
perasaanku. Aku tak menyangka kalau dirinya juga memiliki perasaan yang sama
denganku. Aku sudah tahu, pasti sahabatku akan menjauhi kami. Namun entah
kenapa 10 hari berselang tepatnya 13 januari 2011 dia memutuskan untuk kembali
bersama mantannya. Disaat itu pertama kalinya aku meneteskan air mata didepan
kelasku, hari itupun awan mendung dan hujan seakan langit pun ikut menangis.
Namun aku tak menyangka disaat diriku down sahabatku masih ada untuk
menghimburku, disaat itulah aku mengerti betapa besarnya arti sahabat sebenarnya.
Sahabat sebenarnya selalu ada disaat kita membutuhkan maupun disaat kita tak
membutuhkan. Mulai saat itu hubunganku dengan sahabat-sahabatku semakin erat
saja. Sementara itu hubunganku dengan Laras mulai renggang nmun meskipun begitu
entah kenapa aku masih sangat mencintainya dan menghrapkan masih bisa
bersanding denganku kembali walaupun ku tau dia tak akan pernah kembali
bersamaku.
Suatu hari ku berpikir akan
kehilangan semua yang telah ada dalam hidupku setelah aku lulus smp ini aku
berat melepas sahabat yang sudah menyatu bagiku seperti kelurga sendiri namun
ku harus meneruskan apa yang seharusnya aku lakaukan.
Cerpen pertama gue gan selama di SMA
0 komentar:
Posting Komentar